Antara Salat Sunah dan Menerima Tamu

Kyai Jabrik yang hendak melaksanakan salat duha serta wiridan, tiba-tiba, mendengar salam yang muncul dari pintu rumahnya. Mendengar itu, Kyai Jabrik meninggalkan rutinitasnya dan lebih memilih bergegas menerima tamu untuk menghormatinya. Karna beliau teringat hadis, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamu."

 

Pertanyaan

Sebenarnya mana yang harus didahulukan antara menerima tamu dan salat sunah?

 

Jawaban

Lebih didahulukan menerima tamu. Apalagi jika tamu yang hadir datang untuk membahas mengenai ilmu.

Referensi:

وَقَالَ سَيْدِي رَضِيَ الله عَنْهُ لَبَعْضِ زَائِرِيهِ مِنَ السَّادَةِ الْعَلَوِبَينَ إِذَا جَاءَنِي أَحَدٌ مِمَّنْ أُحِبُّهُ أَتْرُكُ أَوْرَادًا وَ أَجْلِسُ مَعَهُ وَكَانَ بَعْضُ السَّلَفِ وَهُوَ سَيِّدُ عَلْوِي ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعِبْدُرُوسُ صَاحِبُ فِي يَقُوْلُ الْأَوْرَادُ تُقْصَى وَمُجَالَسَةُ الْإِخْوَانِ لَا تُقْصَى


وَقَالَ سَيْدِي رَضِيَ الله عَنْهُ لَبَعْضِ زَائِرِيهِ مِنَ السَّادَةِ الْعَلَوِبَينَ إِذَا جَاءَنِي أَحَدٌ مِمَّنْ أُحِبُّهُ أَتْرُكُ أَوْرَادًا وَ أَجْلِسُ مَعَهُ وَكَانَ بَعْضُ السَّلَفِ وَهُوَ سَيِّدُ عَلْوِي ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعِبْدُرُوسُ صَاحِبُ فِي يَقُوْلُ الْأَوْرَادُ تُقْصَى وَمُجَالَسَةُ الْإِخْوَانِ لَا تُقْصَى

Posting Komentar

0 Komentar