SANTRI GAPTEK --- Pak Sun, panggilan akrabnya, ia adalah warga Dusun Gesari Banyusari Grabag Magelang yang viral di jagat maya, lantaran candaan Gus Miftah yang dianggap berlebihan. Beliau punya nama lengkap Sunhaji penjual es teh yang viral di media sosial. Ia tinggal di daerah grabag satu kecataman dengan saya namun, saya pun tidak tau menahu tentang beliau, saya baru mendapat informasi terkait kejadian yang menimpa beliau setelah saya di tlpn oleh Gus Zulfa putra menantu dari Guru saya di salah satu pesantren di kecamatan grabag.
Beliau telepon dan meminta tolong dengan saya untuk mencarikan orang gesari pedagang es eteh yang sedang viral di sosmed. Saya pun kemudian mencari info di ig dan di tiktok dan ternyata banyak sekali akun pengguna sosmed tersebut yang mengunggah vidoe dan postingan terkait pak Sunhaji. Dan ternyata setelah saya melihat di beberapa postingan dan video yang beredar saya anggap bahwa candaan Gus Miftah kepada Pak Sunhaji penjual es teh tersebut bukan semata-mata menghina atau merendahkannya, memang dibalik setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.
Jika kita melihat kejadian tersebut dari segi sosial mungkin bisa dibilang candaan Gus Miftah itu berlebihan, tapi jika kita melihat dengan sudut pandang yang lain, tentu itu adalah sebuah jalan bagi Pak Sunhaji melalui Gus Miftah yang akhirnya menjadi viral dan banyak orang yang menaruh simpati kepada Pak Sunhaji penjual es the yang viral. Salah satunya ketua ansor jawa timur yang langsung telpon kepada Gus Zulfa bahwa ia akan memberangkatkan Pak Sunhaji umroh. Jika hal ini benar terjadi maka kita perlu melihat kejadian ini bukan sebagai kesalahan maupun kejelekan dari Gus Miftah, melainkan sebuah jalan yang Allah berikan kepada Pak Sunhaji penjual es teh yang sedang viral tersebut untuk meninggikan drajat Pak Sunhaji hanya saja jalannya melalui Gus Miftah.
Dengan demikian jika kita melihat bahwa Gus Miftah adalah seorang Kyai maka tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa itu merupakan salah satu keberkahan Gus Miftah sebagai seorang kyai. Mengapa demikian? Ya tentu jika Pak Sunhaji tidak di sapa seperti itu sama Gus Miftah tentu ia tidak akan viral seperti sekarang ini, tapi berkat kejadian tersebut justru Pak Sunhaji menjadi berita trending di berbagai media sosial sehingga banyak orang yang merasa simpati kepadanya. Tentu hal ini membawa suatu kemudahan rizki bagi Pak Sunhaji penjual es teh tersebut.
Jika saya kaitkan dengan beberapa ayat Al-Qur’an maka kejaian ini akan bisa kita ambil suatu hikmah yang sangat luar biasa. Karena pada dasarnya dalam kehidupan ini akan silih berganti, atau yang sering kita dengar adalah pepatah roda pasti berputar. Sementara itu, Allah sang maha kuasa dalam kitab-Nya juga telah berfirman:
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
Artinya:
“Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan”. (QS Al Insyirah, ayat: 5)
Tafsir Ibnu Katsir
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini memiliki pesan yang sangat mendalam, yaitu setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan. Berikut poin-poin penjelasan Ibnu Katsir:
1. Pengulangan untuk Penegasan
Pengulangan ayat ini menekankan bahwa setiap kesulitan yang dialami oleh seorang mukmin pasti akan diikuti dengan kemudahan. Allah tidak memberikan beban yang melebihi kemampuan hamba-Nya.
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa pengulangan ini menguatkan janji Allah dan memberikan optimisme kepada Nabi Muhammad SAW serta umat Islam.
2. Kesulitan yang Tunggal, Kemudahan yang Berlipat
Imam Ibnu Katsir menafsirkan bahwa dalam bahasa Arab, kata "al-'usr" (kesulitan) menggunakan alif-lam ma’rifat yang mengindikasikan kesulitan yang sama. Namun, kata "yusr" (kemudahan) disebut tanpa alif-lam, yang menunjukkan kemudahan yang berbeda-beda atau berlipat ganda. Dengan demikian penggunaan isim makrifat dan isim nakiroh pada ayat tersebut memberikan pengertian bahwa jika seorang mukmin mengalami satu kesulitan maka Allah akan memberikan kemudahan yang berlipat ganda.
Ini berarti setiap satu kesulitan akan diiringi oleh lebih dari satu kemudahan. Allah memperbanyak kemudahan sebagai bentuk kasih sayang-Nya, dan memang Allah itu maha pemurah dalam ayat lain ditegaskan bahwa setiap satu kebaikan itu akan berlipat sepuluh kali lipat bahkan lebih.
3. Contoh dari Kehidupan Nabi SAW
Dalam konteks dakwah Nabi Muhammad SAW, meskipun beliau menghadapi tantangan berat dari kaum Quraisy, Allah memberikan kemudahan berupa pertolongan, wahyu, dan kemenangan di berbagai peristiwa.
Ayat ini menjadi motivasi bahwa perjuangan Nabi tidak akan sia-sia.
________________________________________
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain juga memberikan penekanan yang sama namun dengan penjelasan lebih ringkas:
1. Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan
Ayat ini mengandung janji bahwa tidak ada kesulitan yang abadi, karena Allah akan selalu menyertakan kemudahan di belakangnya.
Penekanan dilakukan melalui pengulangan, sebagai bentuk jaminan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Kesulitan yang Sama, Kemudahan yang Berbeda
Seperti dalam Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain juga menunjukkan penggunaan kata "al-'usr" (kesulitan yang spesifik) hanya sekali. Sedangkan kemudahan disebutkan dua kali, menandakan bahwa satu kesulitan akan diganjar dengan dua kemudahan.
3. Pesan Optimisme
Tafsir Jalalain menekankan bahwa ayat ini memberikan penghiburan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Ini menjadi landasan bagi orang beriman agar tetap bersabar, yakin bahwa setiap kesulitan yang mereka alami akan diikuti oleh jalan keluar.
________________________________________
Kesimpulan dari Kedua Tafsir
1. Kehidupan adalah Ujian dengan Solusi
Setiap kesulitan dalam hidup adalah bagian dari ujian Allah. Namun, ujian itu tidak dimaksudkan untuk menyusahkan hamba-Nya, melainkan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan mereka kepada Allah.
2. Optimisme dalam Kesabaran
Baik Tafsir Ibnu Katsir maupun Jalalain sepakat bahwa ayat ini adalah jaminan Allah bagi mereka yang bersabar. Ketika menghadapi satu kesulitan, umat Islam harus yakin bahwa kemudahan pasti menyusul.
3. Konteks dalam Kehidupan Nabi
Ayat ini adalah penghiburan langsung kepada Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi kesulitan dakwah. Sebagai hasilnya, Nabi mendapatkan banyak kemenangan, baik di dunia maupun di akhirat.
Pesan ayat ini relevan hingga kini, mengajarkan umat Islam untuk tetap bersabar dan berusaha, karena setelah kesulitan akan datang kemudahan yang dijanjikan oleh Allah. Seperti halnya Pak Sunhaji penjual es teh yang viral karena ada yang mengatakan dihujat oleh Gus Miftah, namun dalam kenyataannya jika informasi yang saya terima bahwa Pak Sunhaji akan di berangkatkan umrah tentu ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an di atas sehingga kita sebagai warga umat Islam yang bijak sudah selayaknya mengambil sebuah pelajaran yang berharga dari kejadian ini. Wallahu a’lam.
0 Komentar