Kerugian AS Capai 3 Kali Lipat Dana Militer ke Israel! Fakta Kebakaran Dahsyat di Los Angeles


Santri Gaptek *** Los Angeles, kota terbesar kedua di Amerika Serikat yang dijuluki "City of Angels", kini menghadapi bencana yang mengguncang dunia. Dalam waktu kurang dari seminggu, kota yang menjadi pusat bisnis, hiburan, dan budaya ini berubah menjadi lautan api. Kebakaran dahsyat yang melanda Los Angeles memakan korban jiwa, menghancurkan ribuan bangunan, dan menyebabkan kerugian fantastis yang mencapai tiga kali lipat dana militer AS ke Israel. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Berikut fakta lengkapnya.

Asal Mula Bencana Kebakaran

Kebakaran dimulai pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, di distrik Pacific Palisades. Dalam waktu singkat, api menyebar ke wilayah Eten dan Hollywood Hills. Dengan bantuan angin Santa Ana yang berhembus hingga 129 km/jam, kebakaran ini menjadi tak terkendali, melahap area seluas 100 km² atau setara dengan 16 wilayah Jakarta dalam empat hari pertama.

Lima lokasi utama menjadi pusat kebakaran, termasuk:

  • Pacific Palisades, wilayah terparah dengan lebih dari 30.000 warga dievakuasi.
  • Itun Fire, yang membakar lebih dari 10.000 hektar di utara Pasadena.
  • Hest Fire, menghanguskan 850 hektar di utara San Fernando.
  • Lydia Fire, merusak 350 hektar di perbukitan Los Angeles.
  • Hollywood Hills Fire, menghancurkan kawasan industri hiburan dengan 50 hektar lahan terbakar.

Penyebab Kebakaran Meluas

Perubahan iklim berperan besar dalam meningkatkan intensitas dan frekuensi kebakaran hutan di California. Musim dingin yang basah diikuti musim panas kering menciptakan vegetasi subur yang mudah terbakar. Kekeringan ekstrem memperburuk situasi, dengan wilayah Los Angeles hanya menerima 10% dari curah hujan rata-rata sejak Oktober 2024.

Angin kencang lepas pantai turut mempercepat penyebaran api, membuat petugas pemadam kewalahan. Laporan dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menyebutkan bahwa meningkatnya suhu dan kemarau panjang akibat perubahan iklim adalah pendorong utama bencana ini.

Korban dan Kerugian Mencapai Rekor Baru

Kebakaran ini disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam dua dekade terakhir. Lebih dari 10.000 bangunan hancur, termasuk 12 sekolah, memaksa ribuan siswa mengungsi. Kerugian diperkirakan mencapai 52-57 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp842-923 triliun. Angka ini hampir tiga kali lipat dari total dana militer AS ke Israel yang tercatat sebesar 22 miliar dolar sejak 2023.

Selain kerugian finansial, lebih dari 300.000 warga terpaksa dievakuasi. Hingga 12 Januari 2025, jumlah korban jiwa telah mencapai 16 orang, dengan potensi bertambah seiring berjalannya waktu.

Tantangan Pemadaman Api

Kurangnya pasokan air menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman. Angin kencang memperburuk situasi dengan memunculkan titik api baru di berbagai lokasi. Gubernur California menyerukan investigasi terkait minimnya pasokan air yang menghambat kerja tim pemadam kebakaran.

Pusat Badai Nasional AS memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem ini akan terus berlangsung hingga pekan depan, membuat situasi semakin sulit untuk dikendalikan.

Pengingat Pentingnya Mitigasi Bencana

Tragedi ini menegaskan pentingnya mitigasi bencana dan penanganan perubahan iklim untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Los Angeles, yang menjadi simbol kekuatan dan kemajuan AS, kini menghadapi kenyataan pahit akibat dampak lingkungan yang semakin tak terkendali.

Dengan kerugian yang luar biasa besar, kebakaran ini menjadi salah satu bencana paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Posting Komentar

0 Komentar