Amukan Banjir di Sukabumi: Ribuan Rumah Rata, Ribuan Warga Mengungsi


Santri Gaptek --- Bencana banjir yang terjadi di Sukabumi Jawa Barat, memporak-porandakan harapan dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Derasnya hujan yang mengguyur tanpa henti sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan air bah meluap, membawa lumpur dan puing-puing yang menghantam pemukiman. Rumah-rumah yang tadinya berdiri kokoh kini luluh lantak, sebagian lainnya terendam atau terancam roboh.

Tak hanya kehilangan tempat tinggal, ribuan warga kini harus bertahan di pengungsian dengan keterbatasan fasilitas. Aparat setempat bersama relawan berjibaku menyalurkan bantuan dan mengevakuasi korban di tengah kondisi yang masih belum sepenuhnya aman. Langkah tanggap darurat pun terus dikoordinasikan oleh BPBD dan pihak terkait untuk memulihkan wilayah yang porak-poranda akibat amukan alam ini. Bencana alam ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga meluluhlantakkan ribuan rumah warga dengan berbagai tingkat kerusakan, mulai dari yang parah hingga rumah yang terendam air.

Berdasarkan data dari BNPB, di Kecamatan Bantargadung, tercatat sebanyak 296 Kepala Keluarga atau sekitar 1.032 jiwa yang mengungsi hingga saat ini. Sementara itu, kerugian materiil meliputi 88 rumah mengalami kerusakan ringan, 144 rumah rusak sedang, dan 57 rumah mengalami kerusakan berat.

Aparat setempat, warga, relawan, dan BPBD Kabupaten Sukabumi secara berkelanjutan melakukan pendataan kerusakan serta melakukan assessment di lokasi-lokasi terdampak. Demikian disampaikan dalam rilis Pos Komando pada Senin (09/12/2024). Dalam rilis tersebut, BPBD juga berupaya keras mencari dua korban yang hilang di Kecamatan Tegalbuleud dan Pabuaran, dengan bantuan dari Basarnas dan tim SAR gabungan.

Pendataan lokasi pengungsi, dapur umum, pos kesehatan, serta fasilitas penunjang bagi para penyintas juga terus diinventarisasi. Selain itu, untuk menangani ruas jalan yang terputus akibat longsor dan pergeseran tanah, BPBD Provinsi Jawa Barat mengerahkan sejumlah alat berat guna membuka akses jalan, seperti yang saat ini tengah dilaksanakan di Kecamatan Pabuaran.

Secara keseluruhan, kondisi terkini menunjukkan adanya peningkatan jumlah warga terdampak, dari sebelumnya 10.160 orang menjadi 10.237 orang. Sementara itu, jumlah pengungsi mengalami penurunan, dari 3.064 orang menjadi 2.988 orang. Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Lukmansyah, menyampaikan bahwa upaya penanganan korban banjir bandang terus dilakukan. Saat ini, TNI, Polri, dan BPBD memaksimalkan pendistribusian bantuan bagi para pengungsi yang tersebar di berbagai titik Pengungsian Mandiri.

"Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi yang tersebar di berbagai titik pengungsian mandiri di Kecamatan Bantargadung," ujarnya pada Rabu (11/12/2024). BNPB juga memimpin koordinasi langsung dengan pemerintah daerah agar pelayanan terhadap para pengungsi bisa dioptimalkan. Hal ini dilakukan karena banyak pengungsi memerlukan bantuan serta perawatan medis agar dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan baik.

Posting Komentar

0 Komentar