Kebakaran Los Angeles: Ancaman Serius bagi 6 Juta Penduduk Akibat Api yang Masih Membara


Santri Gaptek *** Los Angeles dilanda kebakaran hutan dahsyat yang mengancam keselamatan masyarakat. Hingga Selasa, 14 Januari, sore waktu setempat, jumlah korban tewas mencapai 25 orang, terdiri atas 17 korban dari kebakaran Etan dan delapan dari kebakaran Palisades. Kebakaran ini juga memaksa hampir 90.000 rumah tangga di California bagian selatan hidup tanpa aliran listrik karena perusahaan listrik setempat memutus aliran untuk mencegah terjadinya kebakaran baru akibat jaringan yang bermasalah. Langkah ini menambah beban masyarakat yang sudah terdampak secara langsung oleh bencana alam tersebut.


Lebih dari 6 juta orang di wilayah Los Angeles masih berada dalam ancaman kebakaran kritis. Angin kencang Santa Ana yang bertiup hingga 75 mph menjadi salah satu faktor yang memperburuk risiko kebakaran. Departemen Kesehatan Publik Los Angeles mengeluarkan peringatan debu dan abu yang akan berlangsung hingga Rabu malam. Badan Cuaca Nasional turut mengeluarkan peringatan bendera merah untuk beberapa wilayah di Los Angeles dan Ventura. Peringatan ini menandakan kondisi yang sangat berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Kebakaran ini bukan hanya merusak properti dan lingkungan, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal, sementara akses ke kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik menjadi terbatas. Dalam responsnya, Gubernur California, Gavin Newsom, mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang spekulan mengambil keuntungan dari para korban kebakaran dengan menawarkan pembelian properti secara tidak wajar. Langkah ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari eksploitasi di tengah situasi sulit yang mereka hadapi.

Selain itu, kebakaran Etan dan Palisades kini dinyatakan sebagai kebakaran hutan paling merusak dalam sejarah California Selatan. Analisis dari berbagai ahli menunjukkan bahwa kebakaran ini lebih besar dan lebih panas dibandingkan kebakaran serupa di masa lalu. Pemanasan global akibat polusi bahan bakar fosil diduga menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi ini, menciptakan lingkungan yang lebih rentan terhadap kebakaran.


Sementara itu tengah upaya penanganan bencana, Walikota Los Angeles, Karen Bass, mendapat kritik tajam dari masyarakat. Pada 7 Januari, saat kebakaran Palisades mulai menyebar, Bass diketahui berada di Ghana sebagai bagian dari delegasi pemerintah AS. Foto dirinya di sebuah pesta koktail memicu kemarahan publik, mengingat kondisi darurat yang terjadi di kota yang dipimpinnya. Walikota Bass kembali ke Los Angeles pada 8 Januari, lebih dari 24 jam setelah kebakaran dimulai. Keputusan untuk berada di luar negeri saat peringatan cuaca berbahaya dikeluarkan telah memicu debat di kalangan masyarakat dan pejabat lokal.

Seorang juru bicara Walikota Bass menyatakan bahwa Bass menghabiskan sebagian besar waktunya di Ghana untuk bekerja, termasuk melakukan panggilan penting terkait kebakaran. Namun, foto yang diunggah di media sosial memperlihatkan Bass tengah berpose santai di pesta, yang dianggap tidak sensitif terhadap situasi di Los Angeles. Foto tersebut diunggah oleh salah satu staf kota dan memicu kritik lebih lanjut mengenai prioritas Walikota dalam menangani krisis ini.

Dari hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kebakaran ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor manusia. Sumber penegak hukum menyebutkan beberapa kemungkinan, termasuk percikan api yang tidak disengaja, penggunaan kembang api, atau aktivitas ilegal lainnya seperti berkemah tanpa izin. Para penyidik telah mengumpulkan bukti dari video, foto, dan wawancara saksi mata untuk menentukan penyebab pasti kebakaran. Tim tanggap darurat nasional ATF memimpin investigasi bersama pemerintah setempat untuk menyelidiki kebakaran Palisades dan kebakaran lainnya yang terjadi di wilayah Los Angeles.

Kebakaran seperti ini meninggalkan pola pergerakan yang khas pada tanaman, pohon, dan objek lainnya. Pola ini membantu penyidik melacak bagaimana api menyebar dan di mana kemungkinan titik awal kebakaran berada. Ed Norcock, seorang pensiunan penyidik kebakaran dari kantor Sheriff Los Angeles County, menjelaskan bahwa penyidik bekerja mundur dari area yang paling parah terdampak menuju ke titik asal api.

Sampai saat ini kebakaran Los Angeles telah menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan dan melahap lebih dari 40.000 hektar lahan. Selain itu, sebanyak 39 orang ditangkap terkait pencurian, pelanggaran jam malam, dan penggunaan pesawat nirawak di area kebakaran. Sebagian besar penangkapan terjadi di area kebakaran Etan dan Palisades. Situasi ini menambah tantangan bagi petugas yang sudah bekerja keras untuk memadamkan api.

Petugas pemadam kebakaran terus berjuang memadamkan api di beberapa titik yang masih menyala hingga Rabu pagi. Peringatan situasi berbahaya kembali diberlakukan untuk sebagian besar wilayah Los Angeles dan Ventura mulai pukul 3 pagi. Kebakaran ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat dan perlunya langkah pencegahan yang lebih efektif di masa depan.

Selain dampak langsung, kebakaran ini juga memunculkan kekhawatiran tentang konsekuensi jangka panjang. Lingkungan yang rusak membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih, sementara biaya ekonomi untuk membangun kembali infrastruktur dan mendukung masyarakat yang terdampak mencapai miliaran dolar. Ahli lingkungan juga memperingatkan bahwa kebakaran seperti ini akan menjadi lebih umum jika upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tidak ditingkatkan.

Kebakaran di Los Angeles menjadi pengingat tragis tentang pentingnya kesiapan, tanggap darurat, dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi bencana alam. Ke depan, langkah-langkah yang lebih proaktif diperlukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran hutan yang semakin intensif akibat perubahan iklim.

Tag: #KebakaranLosAngeles #DaruratKebakaran #AnginSantaAna #California #PeringatanBenderaMerah #PerubahanIklim

Posting Komentar

0 Komentar